Jumat, 27 Februari 2015

Maninjau

Danau Maninjau dan Puncak Lawang — Maninjau
Dulu, Bung Karno pernah berpesan, Jangan makan arai pinang, makanlah dengan sirih yang hijau. Jangan datang ke Ranah Minang, kalau tak mampir ke Maninjau”.  Sadiiiisss…. Membaca tulisan Bung Karno ini, rasanya makin menguatkan kalau Maninja merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Saya sendiri sejujurnya tertarik bukan karena danaunya, tapi lebih karena Kelok 44 nya.
Kelok 44 adalah jalan menuju Danau Maninjau. Dinamakan Kelok 44 sebab ada 44 buah kelokan, dimana setiap kelokannya diberi nomer sehingga kita akan tahu berapa lama lagi kita akan sampai ke Danau Maninjau. Kalau disebutkan dalam sebuah novel, diibaratkan Danau Maninjau seperti berada di dasar sebuah kuali dan kita menyusuri pinggiran kuali dari atas sampai bawah untuk mencapainya. Saya sudah sering mendengar cetar membahana nya Kelok 44 ini. Ada yang bilang bikin pusing, bikin mabok, serasa naik wahana di Dufan, dan lain-lain.


Pemandangan dari Kelok 44
Pemandangan dari Kelok 44

Salah satu kelokan tajam
Salah satu kelokan tajam
Wah, ternyata benar. Kelokannya betul-betul tajam dan bagi yang tidak tahan bisa-bisa jadi mabok. Saya sendiri sangat menikmati sensasi kelokan ini. Apalagi bila kita berpapasan dengan bis-bis antar kota. Beh….rasanya semacam uji nyali. Mungkin mereka udah biasa banget kali ya lewat situ, jadi nyupirnya nggak kayak bawa manusia.
Tempat lainnya yang bisa dikunjungi selain Danau Maninjau adalah Puncak Lawang. Puncak Lawang merupakan suatu kawasan yang menyediakan berbagai permainan outbond di bagian atas Maninjau. Puncak Lawang ini terkenal dengan olahraga paralayang nya. Tempat ini sudah sering dijadikan ajang paralayang internasional dan didatangi oleh para atlet dari berbagai negara. Emang sih, kalo diliat-liat sedap bener paralayang disini. Terjun dari atas puncak, nanti mendaratnya tepat di tepi Danau Maninjau. Saat terbang, kita bisa melihat-lihat indahnya alam Maninjau sepuas-puasnya selama 2 jam! ….bagi yang berduit. Hahahaha. Soalnya, bayarnya lumayan mahal bok! 600 rebu buat sekali terbang selama 2 jam ditemani seorang instruktur sebagai tandem. Ya, bolehlah dicoba tapi jangan lupa nabung dulu :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar