Jumat, 27 Februari 2015

Kawan berak celana

ada teman ku namanya madun dia sudah besar tetapi berak celana ......
aku dan teman ku metertawakan nya bauk nya mau mati..

tabrakan di kandis

sewaktu kekampung diperjalanan kau melihat tbrakan di simpang kandis orang meninggal lagsung ....

2. Kalung Giok (Jadeite Necklace)


Sejak ribuan tahun sebelum masehi Batu giok sudah dimanfaatkan sebagai perhiasan bernilai tinggi. Batu dengan warna khas hijau ini tidak hanya indah namun dipercaya sebagai simbol keberuntungan bagi pemiliknya.
Saat ini batu giok masih menjadi buruan banyak kolektor atau penghobi batu permata sehingga harganya menjadi sangat mahal dan langka. Harga batu giok termahal bernilai $27.440.000 Dollar Amerika. Kalung yang terdiri terdiri dari 27 mata giok memang sangat indah dan menakjubkan

Batu akik Termahal

1. Batu Berlian Hope
Berlian termasuk batu permata termahal di dunia. Batu permata ini banyak digunakan untuk perhiasan seperti kalung, liontin, cincin atau anting-anting. Selama ini jenis permata ini telah menjadi lambang kemewahan dan gaya hidup bagi kalangan hartawan.

Harga belian termahal saat ini adalah Berlian Hope dengan $250 Juta/karat sedang atau setara dengan Rp. 2.2 Trilliun. Namun permata ini tidak hanya sekedar dijadikan perhiasan malainkan sebagai investasi, karena sebuah permata dengan jumlah terbatas harganya akan semakin mahal sedangkan peminatnya semakin banyak
Biaya untuk mendapatkan sebuah berlian berharga tinggi memang bukan hal mudah, mulai proses penambangan, pengolahan hingga proses pemotongan untuk membentuk sebuah berlian tentu sangat mahal, palagi jika barang itu sangat langka

Danau Toba

Provinsi Sumatra Utara memiliki beragam objek wisata eksotis dan bahkan bernilai sejarah yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Parapat. Di kota inilah terbentang keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir ditengahnya yang terkenal hingga mancanegara. Anda hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam perjalanan dari Ibu Kota Sumut, Medan.

Parapat menyuguhkan pemandangan alam luar biasa, makanan lezat, dan pusat belanja berbagai cinderamata. Di Parapat bertaburan auberge berbintang ataupun bungalow yang menampung para turis yang berniat berpesiar ke Danau Toba.

Dari Parapat terdapat pelabuhan feri yang melayani transportasi air ke Pulau Samosir, tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Jika hendak mencapai Pulau Samosir lewat jalur darat, Anda harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan.

Melancong ke Parapat, tak lengkap jika tidak menyambangi Jalan Siburak-Burak. Kawasan ini merupakan pusat belanja oleh-oleh asli Parapat. Berbagai cinderamata ditampilkan, seperti kalendar Batak kuno dengan tulisan asli Batak, gitar Batak dari kayu dan beragam gift unik lainnya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.

Tujuan wisata lainnya adalah Desa Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara yang masih berada di pesisir Danau Toba. Desa ini merupakan tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja XII yang juga pahlawan nasional. Sebelum mencapai Bakara, Anda harus menuju Balige yang menjadi tempat pemakaman Sisingmangaraja XII.

Dari Balige, perjalanan dilanjutkan dengan kapal feri menyusuri Danau Toba selama dua jam. Biaya yang diperlukan cukup mahal mencapai Rp 800 ribu. Tiket kapal juga harus dipesan beberapa jam sebelumnya. Untuk menghemat, Anda sebaiknya tidak bertamasya seorang diri.

Sepanjang perjalanan, Anda tak hanya disuguhkan pemandangan alam Danau Toba dan Kota Parapat yang menyejukkan mata.

Payakumbuh

Lembah Harau — Payakumbuh
Salah satu wisata khas di Sumatera Barat adalah bangunan-bangunan alam semacam ngarai atau lembah. Entah kenapa, ada rasa sesak yang membuncah tiap kali saya melihat sebuah ngarai atau lembah. Berdiri raksasa. Kokoh. Mengecilkan sekelilingnya. Buat kalian yang juga ingin merasakan hal yang sama dengan yang saya rasakan, silakan kunjungi Lembah Harau.
Pertama melihat gambar-gambarnya dari internet, saya merasa harus mengunjungi tempat ini. Disini, kita bisa melihat lembah-lembah atau ngarai raksasa, dimana di beberapa bagiannya juga terdapat air terjun. Air terjun dari ketinggian entah berapa ratus meter
P1000945

P1000960

Kira-kira itulah beberapa tempat yang saya singgahi di Sumatera Barat. Belum semua destinasi favorit sempat saya singgahi sih, masih ada beberapa yang mudah-mudahan lain kali bisa didatangi, seperti Danau Singkarak dan Pulau Cubadak. Tapi, saya sangat menikmati liburan di Sumatera Barat ini. Pemandangan alamnya memanjakan mata dan menghangatkan hati. Nah, jadi bagi yang ingin berwisata,

Maninjau

Danau Maninjau dan Puncak Lawang — Maninjau
Dulu, Bung Karno pernah berpesan, Jangan makan arai pinang, makanlah dengan sirih yang hijau. Jangan datang ke Ranah Minang, kalau tak mampir ke Maninjau”.  Sadiiiisss…. Membaca tulisan Bung Karno ini, rasanya makin menguatkan kalau Maninja merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Saya sendiri sejujurnya tertarik bukan karena danaunya, tapi lebih karena Kelok 44 nya.
Kelok 44 adalah jalan menuju Danau Maninjau. Dinamakan Kelok 44 sebab ada 44 buah kelokan, dimana setiap kelokannya diberi nomer sehingga kita akan tahu berapa lama lagi kita akan sampai ke Danau Maninjau. Kalau disebutkan dalam sebuah novel, diibaratkan Danau Maninjau seperti berada di dasar sebuah kuali dan kita menyusuri pinggiran kuali dari atas sampai bawah untuk mencapainya. Saya sudah sering mendengar cetar membahana nya Kelok 44 ini. Ada yang bilang bikin pusing, bikin mabok, serasa naik wahana di Dufan, dan lain-lain.


Pemandangan dari Kelok 44
Pemandangan dari Kelok 44

Salah satu kelokan tajam
Salah satu kelokan tajam
Wah, ternyata benar. Kelokannya betul-betul tajam dan bagi yang tidak tahan bisa-bisa jadi mabok. Saya sendiri sangat menikmati sensasi kelokan ini. Apalagi bila kita berpapasan dengan bis-bis antar kota. Beh….rasanya semacam uji nyali. Mungkin mereka udah biasa banget kali ya lewat situ, jadi nyupirnya nggak kayak bawa manusia.
Tempat lainnya yang bisa dikunjungi selain Danau Maninjau adalah Puncak Lawang. Puncak Lawang merupakan suatu kawasan yang menyediakan berbagai permainan outbond di bagian atas Maninjau. Puncak Lawang ini terkenal dengan olahraga paralayang nya. Tempat ini sudah sering dijadikan ajang paralayang internasional dan didatangi oleh para atlet dari berbagai negara. Emang sih, kalo diliat-liat sedap bener paralayang disini. Terjun dari atas puncak, nanti mendaratnya tepat di tepi Danau Maninjau. Saat terbang, kita bisa melihat-lihat indahnya alam Maninjau sepuas-puasnya selama 2 jam! ….bagi yang berduit. Hahahaha. Soalnya, bayarnya lumayan mahal bok! 600 rebu buat sekali terbang selama 2 jam ditemani seorang instruktur sebagai tandem. Ya, bolehlah dicoba tapi jangan lupa nabung dulu :p

Wisata Padang

Sumatera Barat bulan Desember 2014 lalu,
Sumatera Barat itu emang sesuatu banget sih yah… Terutama wisata alamnya. Jadi selain liburan,  Soalnya, banyak banget tempat-tempat yang bikin kita tertahan napasnya karena kagum  bagusnya.
Nah, saya ceritakan tempat-tempat yang saya datangi


1. Pantai Air Manis dan Jembatan Siti Nurbaya — Padang
Perjalanan kami mulai dari Padang. Tentu saja hal ini karena Bandara Minangkabau letaknya dekat dengan Padang (secara administratif, bandara bukan terletak di Padang loh, tapi di Ketaping yang sudah masuk kabupaten Pariaman). Setelah sarapan, kami segera menuju destinasi pertama yaitu Pantai Air Manis. Pantai ini terkenal karena satu objek yang melegenda membahana, apa ituuu? Yak benar, Malin Kundang.
Pantai Air Manis
Pantai Air Manis
Jadi, jaman dahulu kala itu diceritakan Malin Kundang dan ibunya ya hidup di daerah situ, di dekat Pantai Air Manis. Dan karena Malin Kundang durhaka, akhirnya ia dikutuk jadi batu. Batu itulah yang menjadi tujuan wisata para pelancong. Batu Malin Kundang yang letaknya di pesisir Pantai Air Manis. Setau saya sih, batu yang asli sudah rusak dan pada akhirnya pemerintah membuat replika seperti aslinya, yakni sebuah batu yang berbentuk seperti orang yang tertelungkup.
Batu Malin Kundang
Batu Malin Kundang
Sayangnya, walaupun punya objek yang dicari-cari wisatawan, pantai ini menurut saya kurang bisa memberdayakan potensinya yang lain. Sehingga, banyak wisatawan yang ke pantai ini hanya untuk cari Batu Malin Kundang thok. Gak ngapa-ngapain lagi. Soalnya, pantainya juga gak bersih-bersih amat, fasilitasnya juga kurang memadai (misalnya jembatannya yang kemarin reyot nyaris roboh heuheuheu).
Tidak berlama-lama di Pantai Air Manis, kami segera menuju Jembatan Siti Nurbaya. Tau kan kisah Siti Nurbaya? Itu loh, kisah yang diambil dari novel Marah Rusli tentang kasih yang tak sampai antara Siti Nurbaya dengan Syamsul Bahri karena terhalang oleh Datuk Maringgih.  Nah, jembatan sepanjang 60 meter ini berdiri gagah di atas Muara Batang Arau, menghubungkan kota Padang dengan Taman Siti Nurbaya. Sebenernya, paling enak ke jembatan ini kalo sore menjelang malem gitu. Banyak tukang jualan makanan di sekitarnya, dan bisa nikmatin sunset. Aih sedap.
Jembatan Siti Nurbaya
Jembatan Siti Nurbaya

. Istana Pagaruyung — Batusangkar

.
Setelah puas main-main di air terjun dan kemudian makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Batusangkar. Tujuan selanjutnya adalah Istana Basa Pagaruyung. Istana ini adalah replika dari peninggalan kerajaan Pagaruyung tempat kediaman Raja Minangkabau pada jaman dahulu kala. Istana ini bentuknya ya seperti rumah gadang raksasa (udah gadang, raksasa pula). Kami penasaran soalnya banyak wisatawan yang menjadikan istana ini sebagai objek wisata sekaligus landmark dari Sumatera Barat.
Sesampainya kami di Batusangkar, kami disambut udara yang dingiiin bahkan sedikit hujan. Walaupun tidak hujan, udara disana memang sejuk. Kami kemudian masuk ke komplek Istana Pagaruyung. Ternyata, tidak ada pungutan biaya untuk objek wisata ini. Kami cukup diminta mengisi buku tamu. Tapi, boleh juga sih kalau mau menyumbang seikhlasnya.
Di lingkungan istana ini, banyak tukang foto langsung jadi yang berkeliaran. Maklum, istana ini memang jadi incaran utama untuk berfoto-foto. Mereka juga menyediakan pakaian adat Minang versi mudah dipakai untuk para wisatawan yang ingin berfoto dengan pakaian ala pengantin Minang. Harga sewanya Rp 20.000-30.000 per pakaian. Ada yang untuk laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak.

Istana Pagaruyung
Istana Pagaruyung